Tali Kusut Kebingungan #1

red and blue doodle artwork with black background

Tulisan ini sungguh membingungkan, bagi anda yang sedang tidak bingung disarankan untuk tidak membaca ini sebelum tersetrum gelombang kebingungan ini.

Saya mulai dari kondisi yang dirasakan saat menulis tulisan ini, seperti saya menulis ini di malam minggu pukul 08.00 WIB dengan keadaan kepala pusing, sedikit mengantuk, bolak-balik menguap, dan sedang berada di depan komputer. untuk internet bisa dari thetering Wifi smartphone ke PC.

Lalu ada laptop, dan 2 smart phone Xiaomi yang tergeletak di meja, tidak lupa ini bulan Agustus dan dimana-mana sedang banyak acara yang berlangsung. Seperti kumpulan keorganisasian, acara 17an, dan berbagai lomba yang memeriahkan bulan Agustus ini. Sepanjang saya menulis kepala saya cenat cenut terasa dari atas bagian depan ke bagian belakang. Entah apa penyebabnya, mungkin jadwal tidur saya yang berantakan, atau terlalu sering menggunakan gatget, suara speaker RT tetangga yang terlalu keras, atau hal lain yang tidak saya ketahui.

Bingung akan apa yang ingin dilakukan

Ini sungguh membingungkan karena dengan semua hal yang saya punya, dan sejujurnya ini adalah sesuatu yang sejak kecil saya impikan dan semuanya tercapai walau 100% tidak sesuai bayangan, dan nyatanya masih banyak keterbatasan. Dari PC dan laptop yang low end, dan smartphone yang sudah berumur namun masih dipake dan sebisa mungkin saya nikmati.

Saya bingung untuk apa? tujuan saya apa? Menuruti orang lain? Atau menuruti diri sendiri? Ataukah saatnya saya membutuhkan guru/mentor? Entahlah. Selama ini saya menganggap bahwa bermodal guru dari internet saja bisa mengajarkan saya berbagai hal. Apalagi dengan bantuan AI, dan alat-alat lainnya yang disediakan secara gratis. Namun ternyata saya mendapati sedikit kebuntuan, apakah itu? Yaitu dengan apa pun yang saya ketahui tentang cara menggunakan alat, namun saya lupa akan apa yang harus saya buat. Saya menguasai alat namun lupa semua alat itu digunakan untuk apa.

Bingung akan apa yang harus dimulai

Posisi yang sangat sangat berat ketika menghadapi lembaran kertas kosong, tampilan polos dari sebuah aplikasi untuk desain, kanvas yang putih bersih. Kekosongan itu sungguh mengintimidasi, memunculkan berbagai pikiran yang carut-marut, seperti takut akan melakukan kesalahan, terlalu memikirkan tentang tahapan demi tahapan, dan berbagai hal yang seharusnya tidak perlu untuk dipikirkan. Kepanikan di awal yang sangat tidak dibutuhkan, sehingga mengurangi dan bukann mengurangi lagi tapi melenyapkan energi dan banyak tenaga sejak garis start.

Akhirnya tidak dimulai-mulai dan waktu terbuang di depan kanvas yang masih polos dan menyimpannya kembali sambil menuju tempat tidur, karena kehabisan tenaga. Mungkin ini yang banyak orang dinamakan burnout, mirip nama game, dan malah bikin saya ingin main. Tapi sekarang saya sedang pusing, bingung mau apa dan duduk terdiam lagi.

Bingung akan bagaimana nanti hasilnya?

Ini belum aja dimulai sudah bingung nanti hasilnya gimana?, stres sekali sepertinya. Seakan sedang dihimpit oleh banyak sekali gangguan (distraksi) oleh ramainya malam Minggu. Terbesit suatu hal teringat besok akan ada acara jalan sehat sekelurahan dengan hadiah door prize sebuah motor. Hal itu membuat saya ingin segera menyelesaikan tulisan ini sesegera mungkin. Ingin cepat-cepat tidur dan bisa mengikuti acara tersebut dengan lancar tanpa kendala sesuai bayangan saya. Entahlah, saya bukan lah seorang peramal, saya hanya orang biasa yang ingin sekali bisa memikirkan sesuatu yang biasa dipikirkan oleh orang biasa. Dan semoga pikiran anda tidak pusing seperti orang bingung. 🙂

Bebas tanpa beban, tanpa halangan, penuh ide, dan angan-angan



Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *