Ide tentang tempat menuangkan isi pikiran, penyalur ide, dan segala sesuatu yang membuat kepala pusing dengan maupun tanpa sebab.

Tak lupa untuk menyertakan segala keluh kesah dalam kehidupan saya sehari-hari baik itu hal yang sepele, remeh temeh, biasa, sampai hal yang besar, seperti masalah lingkungan se-level nasional atau bahkan level internasional. Karena semua itu merupakan hal yang sering saya temui di internet dari berbagai jenis dan bentuk medianya.

Sedikit pengenalan, saya seseorang yang terobsesi menjadi seorang seniman, khususnya gambar ilustrasi. Tinggal di daerah pinggir kota yang masih banyak orang yang tidak paham atau mungkin tidak tahu tentang apa itu teknologi. Terbayang susahnya, namun saya sangat beruntung karena daerah yang saya tinggali sudah dijangkau oleh sinyal dan jaringan internet, walaupun tidak terlalu cepat secepat jaringan internet di kota-kota besar. Dengan alasan latihan dan belajar ilustrasi secara manndiri di rumah, tanpa sadar banyak kesempatan yang terlewat namun tidak saya sesali. Apa juga yang harus disesali bila memang kesempatan itu sudah berada di masa lalu, dan memang tidak dapat diubah lagi.

Sering kali saya mengalami fase hiatus (berhenti dari melakukan sesuatu, dalam hal ini berhenti berkarya) dan memakai istilah prokrastinasi untuk menggambarkan diri saya bahwa kegiatan orang malas yang seperti itu terlihat sedikit keren. Sedikit melegakan hati jadi tidak terdengar sangat malas, saya tidak malas hanya saja sedang mengalami prokrastinasi. Fase itu tidak berlangsung hanya dalam hitungan jam, atau hari, tetapi saya mengalaminya sampai bertahun-tahun. Seperti paradoks pikiran yang selalu berualang-ulang yang saya alami sejak di bangku sekolah menengah atas.

Tentang tujuan apa yang saya ingin raih? Apa yang akan bisa saya banggakan? Apa yang saya usahakan? Semua muncul di pikiran tanpa henti. Namun semuanya hilang seketika saat saya memikirkan apakah hal yang saya inginkan (tujuan) itu merupakan hal yang saya butuhkan, sangat saya butuhkan sehingga banyak modal saya pertaruhkan, dari materi sampai yang non materi (seperti waktu,dan tenaga). Apa dan mengapa, semua pertanyaan itu muncul silih berganti selalu muncul hingga saya temui suatu titik. Haruskah saya menjawab semua pertanyaan tanpa wujud itu?

Itu hanya soal diri sendiri, belum soal sesama manusia di jaman teknologi, jaman globalisasi, jamannya internet. Orang-orang dengan mudah mengutarakan pendapatnya di manapun, menghukumi orang lain, menanggapi apa yang bukan ranahnya / urusannya. Saling ikut mencampuri urusan orang lain, bersembunyi dibalik penyamaran di internet, dan masih banyak hal lainnya. Walaupun terasa lebih rumit, namun dengan kesadaran mengontrol apa yang hanya bisa dikontrol, maka diri saya harus benar-benar mengetahui batasan-batasan saya.

Dengan semua hal yang sudah saya tuliskan di atas, maka bisa saya maksudkan blog ini sebagai wadah penampung segala sesuatu yang kemungkinan tidak bisa saya tampung sendiri di kepala saya. Karena apa? Karena hal itu melelahkan, menghabiskan energi hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak akan ketemu jawaban pastinya. Membuat pusing dan mengakibatkan setres bila tidak segera ditangan, paling parah mengharuskan terapi maupun pengobatan khusus.

Tak peduli nanti ada yang membacanya atau tidak, ada yang setuju atau yang menentang apa yang saya tuliskan, saya akan tetap tidak peduli. Yang penting opini yang tidak dapat saya sampaikan ke orang secara langsung bisa saya tuliskan di blog pribadi ini. Tanpa ada maksud lain, hanya sebagai perantara seperti pikiran saya tidak hanya ada di dalam kepala, namun juga ada di dalam internet. Apakah di masa depan hal ini akan digunakan untuk menyalurkan otak dan kesadarannya ke dalam mesin komputer? Siapa tau? Saya pun sangat penasaran dan tertarik bila hal itu memang benar adanya.

Bebas tanpa beban, tanpa halangan, penuh ide, dan angan-angan

iruhas