Masih Heran Kenapa Praktikum Masih Pakai Software Jadul

Minggu-minggu terakhir perkuliahan, memang sibuk sih. Harusnya gue sekarang ngelengkapin praktikum dari salah satu mata kuliah yang gue ambil dan deadline-nya besok sore. But, whatever…

Salah satu mata kuliah yang gue ambil yang ada praktikumnya di semester ini adalah Riset Operasi. 1 SKS teori 1 SKS praktikum, usual stuff. Gue sebenarnya ngulang mata kuliah ini karena nggak maksimal saat semester 5 kemarin. Dan kebetulan nggak ada teman dari satu angkatan yang ikut satu kelas sama gue. Bukan masalah, sih, ya.

Dan yang mau gue bahas juga sebenarnya bukan masalah yang terlalu mengganggu, tapi memang cukup perlu diperhatikan sih. Yang namanya instansi, entah perusahaan atau lembaga pendidikan, sering dijumpai penggunaan software yang terlalu jadul, bahkan untuk sistem sekarang pun udah nggak mendukung sama sekali. Hardware mungkin bisa ganti, tapi butuh biaya lagi. Dan tentu ada solusi dari sisi software juga, walau kadang ada ribetnya.

Salah satunya ada pemakaian WinQSB untuk mata kuliah yang gue ambil. WinQSB adalah sebuah software yang digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam menjalankan bisnis. Pemrograman linear, sistem antrean, permodelan jaringan, pakenya modul dari software ini. Nah, yang jadi masalah adalah software ini merupakan software yang jadul banget. Akan gue coba jelasin.

Dari coass praktikum gue nyuruh semua praktikan pakai Virtualbox dan install Windows XP. Heck, gue aja pake ini di Windows 3.11 pake DOSBox awkwkwkwkwk. Karena ini emang software berbasis 16-bit. Dan jika kita mencoba menjalankan di Windows yang sudah berbasis 64-bit yang tidak memiliki komponen NTVDM, tidak akan berjalan secara default. Ya, ada beberapa workaround untuk masalah ini, salah satunya adalah ntvdmx65 di GitHub-nya leecher1337, tapi hal ini bukan untuk orang awam.

Windows 2000 di Stasiun Omiya, Saitama di tahun 2021

Simply put, emang ini software jadul. Tapi untuk urusan bisnis atau akademis, ini bukan sebuah masalah besar. Kalau jalan, ya udah gaskan. Biasanya seperti itu, ‘kan. Tetapi, kalau software sudah terlalu jadul dan sudah ada software pengganti yang lebih baru dan bisa dijalankan secara langsung, terlebih niatnya belajar, mengapa masih diam di tempat? Bahkan salah satu dosen pengampu matkul ini bilang pas ada waktu senggang di kelas kalau kaget masih pakai WinQSB daripada software yang lebih mutakhir kayak MATLAB. Fungsinya sama dan udah banyak orang yang pakai juga.

MATLAB APP Designer, Sumber: Wikimedia Commons

Gue nggak mau nuduh atau berprasangka buruk sih. Tapi melihat soal dan modul praktikum masih sama seperti dari tahun lalu dimana gue pernah ambil mata kuliah ini, faktor nggak ada pembaruan materi dari tim dosen juga pengaruh sih. No offense buat dosen gue di prodi gue, tapi emang karena buktinya modulnya aja sama selama dua tahun ini, berarti emang nggak ada niat buat memperbarui materi, dong? Tapi emang nggak masalah juga sih kalau emang nggak terasa mandatory buat melakukan refreshment, at least ada niat untuk mencoba pelan-pelan juga nggak masalah sebenarnya.

Ya, semoga ada perubahan aja nantinya.

Join the Conversation

  1. Mirip sama saya saat semester 2 dulu, matkul dasar pemrograman. Saat itu belajar menggunakan c++, tapi karena versi bahasa c++ yang dipakai itu masih versi awal (sebelum tahun 2000), jadi mahasiswa yang punya tugas akhir, menggunakan tutorial entah di youtube / web nggak akan bisa running dengan sempurna..

    Mungkin ya dengan memahami / belajar versi awal – awal dari suatu bahasa pemrograman itu penting, tapi ayolah…

    1. Kembali ke masalah kurikulum juga sih, ya. Fundamental sih wajib, tapi kalau nggak mau up-to-date, apa gunanya belajar di masa sekarang, ‘kan?

      Terutama untuk pemrograman. Dari kacamata gue yang bukan mahasiswa yang relate ke program studi tersebut, gue masih bisa paham bahwa kebutuhan industri tersebut perkembangannya lebih kenceng daripada industri pangan yang gue tekuni. Industri gue pake software lama as long as it works aslinya nggak masalah. Kalau pemrograman? Beda cerita, ‘kan?

  2. Mirip sama saya saat semester 2 dulu, matkul dasar pemrograman. Saat itu belajar menggunakan c++, tapi karena versi bahasa c++ yang dipakai itu masih versi awal (sebelum tahun 2000), jadi mahasiswa yang punya tugas akhir, menggunakan tutorial entah di youtube / web nggak akan bisa running dengan sempurna..

    Mungkin ya dengan memahami / belajar versi awal – awal dari suatu bahasa pemrograman itu penting, tapi ayolah…

    1. Kembali ke masalah kurikulum juga sih, ya. Fundamental sih wajib, tapi kalau nggak mau up-to-date, apa gunanya belajar di masa sekarang, ‘kan?

      Terutama untuk pemrograman. Dari kacamata gue yang bukan mahasiswa yang relate ke program studi tersebut, gue masih bisa paham bahwa kebutuhan industri tersebut perkembangannya lebih kenceng daripada industri pangan yang gue tekuni. Industri gue pake software lama as long as it works aslinya nggak masalah. Kalau pemrograman? Beda cerita, ‘kan?

Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *